SMKN 5 DUMAI memiliki berbagai macam kegiatan tambahan yang dilaksanakan pada jam sekolah yang bermanfaat untuk mengembangkan kreatifitas dan menambah wawasan tentang keagamaan maupun umum. Dua diantaranya adalah,acara ROHIS DAN ENGLISH DAY. Acara rohis di SMKN 5 dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 08.00-09.00 WIB. Manfaat dari kegiatan rohis ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang keagamaan dan melatih siswa untuk percaya diri tampil didepan orang banyak,acara rohis tidak jauh beda dari acara-acara keagamaan lainnya,mulai dari pembacaan al-qur’an,ceramah,sampai doa.hanya saja acara rohis ini tidak mendatangkan ustadz khusus. Karna di SMKN 5 sudah ada Ustadz sekalian guru yang sedia memberi tausyah nya. Selain itu,siswa juga diwajibkan tampil kedepan untuk berpidato sesuai urutan kelas dan tugas yang sudah di berikan.
Sedangkan englishday merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari sabtu pukul 08.00-10.00 WIB. Sesuai dengan nama nya,English day yang dalam bahasa Indonesia nya adalah hari inggris yang bermanfaat untuk mengembangkan,meningkatkan pengetahuan tentang bahasa inggris dan melancarkan pengucapan kosa kata. Selain itu,kegiatan ini juga dapat melatih siswa untuk lebih percaya diri misalnya,siswa diwajibkan untuk berpidato,berpantun dan perpuisi dalam bahasa inggris tanpa teks didepan orang banyak,sesuai tugas yang sudah diberikan. Itulah dua kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap jum’at dan sabtu di SMKN 5 Dumai.(maria)
MSB_Program bidang seni eletrical akan segera merilis album kompilasi band2 cadas kota Dumai... Dg ketentuan sbgi berikut :
* kompilasi akan dirilis dlm format DVD * band2 adalah band eksis dari
hasil rekruitasi, survey (pendataan tim) hingga seleksi melalui event2
musik yg ada di kota dumai. (Band2 yg belum terdata dipersilahkan u/
konfirmasi langsung dg tim musik electrical msb) * registrasi band
kompilasi bersifat FREE (GRATIS) & fleksibel (tidak ada biaya
administrasi) dengan melengkapi syarat2 yg telah ditetapkan
Formulir, Syarat2 dan rules tt kompilasi ini dpt diperoleh di
sekretariat MSB_jln.tenaga (bersamaan dg kantor SSK) Kota dumai Cp:
085278875557/sdr.iwan
Smk Negeri 2 Dumai memiliki berbagai macam ekstrakulikuler, salah satunya adalah PMR.
PMR WIRA SMK.N 2 DUM
Tentu teman-teman, kakak-kakak, adek-adek, dan semuanya pasti tau apa itu PMR.
PMR itu adalah singkatan dari “palang merah remaja”, PMR itu bertujuan untuk menolong sesama dengan ikhlas tanpa imbalan apapun.
Pada hari jum’at 30 januari 2015 PMR WIRA SMK.N 2 DUMAI sedang melakukan latihan untuk menolong korban bencana sederhana.
Kegiatan dimulai dengan pengarahan dari pelatih PMR apa-apa saja yang yang dilakukan, selanjutnya diteruskan dengan membuat tandu *(berfungsi untuk mengangkat korban), setelah tandu selesai anggota PMR pun bersiap-siap untuk menuju kelokasi kejadian, sesampainya dilokasi kejadian anggota PMR pun bergegas menolong korban-korban tersebut.
Kebetulan PMR WIRA SMK.N 2 DUMAI menggunakan bendera warna, dalam hal ini bendera warna didalam PMR terbagi menjadi 4 warna, yaitu :
1. Bendera Warna Kuning, artinya korban dalam keadaan luka ringan
2. Bendera Warna Hijau, artinya korban dalam keadaan luka berat
3. Bendera Warna Merah, artinya korban sedang dalam keadaan kritis
4. Bendera Warna Hitam, artinya korban itu sudah dalam keadaan tidak bernyawa (wafat/mati)
Jadi, yang harus didahului/ditangani itu korban dengan bendera warna merah, karna anggota PMR WIRA SMK.N 2 DUMAI ramai, jadi anggota penyelamat tidak memperdulikan warna bendera.
Ada korban yang mengalami patah kaki, patah tangan, terkenana tusukan dibagian perut, dll.
Alat yang digunakan dan perlu disediakan :
1. sepalak (kayu yang dibungkus dengan kain putih)
2. mitela (pembalut segitiga)
3. tandu
4. kotak P3K (PPPK)
cara memberban bagian-bagian yang patah :
1. sediakan sepalak sebanyak 2 buah perkorban (perorang)
2. sediakan mitella sekurang-kurangnya 3 helai perkorban (perorang)
3. letakan sepalak pada bagian kiri-kanan (apabila kaki) atas-bawah (apabila tangan)
4. ambil mitella, dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi , lalu ikat kan pada bagian samping sepalak bukan dibagian atas sepalak *(bertujuan agar cedera tidak menjadi semakin sakit)
namun ikatan yang digunakan bukan sembarang ikatan, tapi menggunakan ikatan khusus (simpul jantan)
5. setelah korban sudah ditangani, korban diangkat ketandu dan dibawak ketempat yang nyaman
Setelah itu pelatih mengumpulkan anggota PMR untuk menjelaskan sedikit tentang penyelamat pada korban-korban bencana, setelah pelatih menyampaikan penjelasan anggota PMR WIRA SMK.N 2 DUMAI menyanyikan lagunya atau yang sering disebutnya dengan “MARS PMI”
Mars PMI
Palang merah indonesia sumber kasih umat manusia
Warisan luhur nusa dan bangsa
Wujud nyata menggayom pancasila
Gerak juangnya keseluruh nusa
Berdermakan bakti bagi ampera
Tunaikan tugas suci
Tujuan PMI
Dipersada bunda pertiwi
Untuk umat manusia diseluruh dunia
PMI menghantarkan jasa
Selesainya lagu “mars PMI” tersebut, maka berakhirlah latihan PMR di SMK.N 2 DUMAI
KAU BILANG AKU LAKI-LAKI PENDUSTA #4
Cerita Pendek Sekali : Karya Iwang
Eps 4 : Penyakit Dusta Kambuh lagi
Alkisah disebuah stasiun TV swasta Dumai-antah berantah. Yang mana saya juga bekerja disana sebagai Manager Proram Televisi tersebut. Dengan berbekal Tekhnisi Komputer dan berbagai pengalaman lainnya bolehlah dikatakan saya sukses menjalankan program ditelevisi tersebut. Ya untuk ukuran televisi lokal bisa dikatakan kami udah jadi yang terbaik dimata masyarakat. Dalam mejalankan program televisi lokal dikota Dumai, permasalah yang paling utama adalah SDM yang minim sekali. Kami menerima karyawan yang rata-rata tidak mengenal dunia pertelevisian, jurnalis , program televisi , apalagi reporter dan presenter, jadi hampir semua karyawan yang masuk dididik lagi dari awal hingga mereka bisa, ya mau diapakan lagi, karena sangat dibutuhkan ya kita ajar dari awal semapunya.
Alhasil 3 Bulan kemudian Program Televisi mulai menunjukkan arah perkembangan yang baik, rating pemirsa semakin meningkat tajam, dibuktikan dengan semakin banyaknya iklan yang masuk dan order liputan even ceremonial yang minta disiarkan ditelevisi.
Sampai suatu hari saya dipanggil oleh owner diruangan kantornya untuk berdiskusi. Masalah mulai muncul.
Owner :”Bang…(makusdnya bang Iwang), semalam aku jumpa orang hotel SK , cerita-cerita trus dia nanya iklannya kok ga naik-naik padahal udah bayar satu bulan yang lalu…jadi gimana bang..?”
Iwang : “Bos udah cek diDevia (bagian keuangan)..apa benar iklan itu ada masuk kekita…”
Owner :”Belom bang, nanti abang aja yang check,, tapi ini ada surat kontraknya dari kita bang…kontrak iklannya 6 bulan, udah dibayar dua bulan..dari pihak kita yang atas nama BOLU ITAM , bang…”
Iwang :”OW Bolu Itam…(dalam hati abis dah duit nya nih, penyakit lama kambuh lagi nih)”
Saya termenung mengingat yang sudah berapa kali akhir-akhir konsumen kita yang datang marah-marah kekantor karena video acaranya yang ga naik-naik. Terus ketika kita Tanya sama siapa kemaren urusannya dan bayarnya sama siapa. Mereka Bilang sama Bolu. Ketika saya tanya bagian administrasi “ tak ada jadwal yang masuk atas nama bapak tadi…”
Owner :”Bang…ini sudah keterlaluan sekali bang..saya malu dengan pihak Hotel tu..uang iklan sudah bayar 2 bulan, tapi shoting pun belum lagi…jadi bang..siBolu ni suruh ganti uangnya, terus diberhentikan aja bang, tak guna karyawan seperti ini bang, ini yang kita tau bang, belum yang lain lagi…”
Kembali saya teringat, kalau tak salah siBolu Itam ni akan segera melaksanakan pesta pernikahannya sekitar satu bulan lagi. Kalau diberhentikan kesian juga.
Owner :”bang..macam mana..?”
Iwang :”begini bos, ni usul bos, uangnya kita suruh ganti setor ke Devia, trus iklannya kita suruh dia kerjakan sampai siap, masalah ini biar saya selesaikan bos…”
Owner :”Ok..aku terserah abang ajalah, kalau abang masih mau pakai, sliahkan, kalau saya bang…abis ni bang…”
Iwang :”Ok bos, biar saya selesaikan…sambil bergerak beranjak dari ruangan bos…”
Saya melangkah menuju ruangan Manager Umum yang kebetulan memang satu ruangan dengan Manajer Program. Akhirnya saya duduk didepan komputer tak tau mau buat apa, pikiran terus melayang kepersoalan tadi. Seseorang masuk ruangan yang ternyata Manager Umum langsung duduk terhenyak dikursinya sambil mengeluh “Huh..kosong hari ini semuo yang dicari keluar kota semuo…”
Iwang : “Dari mano Tan?...”
Atan : “Dari kantor dinas-dinas ni, semua kadisnya tak ada, yang kemalaysialah, yang kejakartalah…”
Iwang : “Suruh aja pindah orang tu keJakarta, berkantor aja dijakarta tak usah diDumai..angkat semua isi kantornya kejakarta ha…ha..( kami pun tertawa…saya hanya mengulang bahasa seorang tokoh masyarakat yang marah tidak dapat menemui kadis).
Iwang : “Tan…ni ado masalah ni..serius siket ni…budak sibolu tu kambuh lagi penyakit lamonyo..asyik nak mengentam duet kantor ajo..”
Atan : “Ha..apo lagi dibuatnyo..tak berubah-rubah…”
Iwang : “Pegilah dikau jumpo bos ado dikantornyo tu…ado sekarang tu..kalau ikot dio, hari ni jugo nak diberhentikannyo budak tu, tapi duit ganti dulu…”
Atan : “aaa..tak gitu do…biolah aku makan dulu..baru aku jumpo bos..ye…”
Iwang : “aik belom makan lagi…? jam 3 petang dah belom makan lagi…?..tak sayang badan nampaknyo kawan ni…”
Atan tak perduli langsung membuka nasi bungkus yang memang udah dari tadi diletaknya diatas meja.
Iwang : “kalu gitu aku baleklah dulu ye tak…”
Atan : “ai…baru jam 3 dah nak balek…(sambil makan memandang)
Iwang : “Ha..iyolah…Tan..oghang tuo kito dulu..pegi pagi balek petang tak kayo-kayo….tu orang tuo kito dulu, kito sekarang pegi gelap balek gelap tak kayo jugo..ha.ha.haa..aku balek ye..(meninggalkan Atan yang sedang makan dan menahan ketawa)
-----------
Suasana Malam diCafe Ombak, tampak tiga orang pria yang sedang berbincang serius dan yang seorang marah-marah berdiri sambil duduk dan menunjuk-nunjuk keatas seperti lagi acting drama. Ternyata mereka adalah Atan, bolu itam dan iwang.
Iwang : “Kan aku dah cakap, berapo kali aku cakap dah, jangan kelaku lamo ni jugo dikau buat lagi, tak berubah-rubah, dah nak nikahpun masih cam ni jugo…kalau ayam dah lamo aku panggang dikau ni dah…”
Bolu itam menundukkan kepala dan wajah diam sejuta bahasa seolah merasa bersalah.
Atan : “Aku dah cakap dengan bos dah semalam, jadi masalah ni tergantung kami ajo menyelesaikannyo….cumo kalau dikau kalau memang masih mau kejo senang caronyo..pegi besok pagi jumpo bos mintak maaf dan janji tak buat lagi, dah tu duetnyo usahakan ganti secepatnyo.., itulah caronyo kalau dikau masih mau kejo…kalau tidak terserahlah…”
Bolu itam : (masih tertunduk seolah bersalah) “Iyo pak…bolu silap pak…bolu mintak maap pak…bolu masih mau kejo pak…”
Atan : “aaa…macam tadi tulah caronyo…pagi besok bio aku jumpo bos dulu..aku terangkan samo dio..dah tu jam 10 pagi dikau pulak lagi datang jumpo dio y…selesai..kecik masalahnyo…”
Bolu itam : “iyo pak..terimo kasih pak…”
Iwang : (yang dari tadi geram emosi belum turun)..”dikau ni maen kaso betol..duet orang tu diambeknyo…dah ambek duet orang tu dio buat tak tau lagi..tentu orang datang nanyo kekantor...???? macam mano dikau ni…atau merampok bank ajo lah tak usah kejo lagi…senang.. sekali rampok kayo langsung…ha..niii…duet siket.. nak ganti macam mano..??? (memandang ke bolu yang tetap menunduk)…..oiii..angkat kepalo tu..usah mandang kebawah teros…ado lipan dekat lantai tu…? Muak betol aku nengok budak ni…”
Atan : “dah lah wang dio kan sado dah…?”
Iwang : “sado….????? Ahhhhhhhhhhhhh….taik palat…kalaupun iyooo…paleng tidak…, satu juta duo ratus..tu…(sambil menampilkan salam dua jari) satu jutanyo setorlah kekantor…duo ratus entah duet apolah…embatlah suko ati dikau….ini…taiknyo pun tak ado bekas lagi..melewat-lewat betollah dikau ni…”
----------------------------------------
Suasana ruangan kantor jam 3 sore.
Iwang :”ha..jadi macam mano Tan…buldak bolu tu…”
Atan :”dah selesaidah tinggal dio cari duet lagi untuk menggantinyo…”
Iwang :”oww yo lah…pandai-pandailah nak idop…”
Sejenak kemudian kami pun sibuk dengan kesibukan masing-masing, rasanya lepas satu beban yang menghimpit. Baru saja mau melanjutkan konsep program tv yang tertunda terdengar suara ketukan dipintu “assalamu ‘alaikum pak….izin pak boleh masuk pak…” muncul kepala bolu itam diselah pintu yang sedikit terbuka.
Iwang :”Ha..alaikum salam…masuklah..masuk…duduk situ…apo hal lagi..?”(dengan ketus)
Bolu Itam :”Begini pak…bos suruh ganti duet tu hari ini pak…kemano bolu nak cari pak…ni nak minta bantu dengan bapak beduo pak, bantu bolu cari solusinyo pak…”
Iwang :”Ooo sooolusiiiiiii…pandai dikau cakap ye…aaa…ni solusinyo dikau nak dengo…dekat lapangan bola penamo tu…dikau tau kan lapangan bola penamo tukan kan sebelahnyo ado sumur besar…dalam sumur tuuu..dikau pegi dekat situ..dikau ikat kaki dikau dengan batu besar…ha…dikau lompatlah…senang kan..?”
Bolu Itam :”usahlah macam tu pak…bolu belum nikah lagi…tolonglah pak…”
Iwang :”aku tak nak tolong…entah kalau bapak manager umum nak tolong…kalau aku dak do…ooooo tidaaak…”
Atan :”aaa…ado caronyo…tapi dikau mau bayar tak, kalau duet tu dianggap utang…”
Bolu Itam :”bolu janji pak…akan bolu bayar secepatnyo pak…”
Atan :”kitokan baru membentuk usaha bersama tu…walaupun baru mulai ado duet kasnyo tu…kito ado 5 orang tambah dikau baru gabung 1 bulan lewat..6 oranglah dengan dikau. Keanggotaan dikau ni baru lagi ni, tapi tak apolah boleh pinjam duit situ..kan tak banyak do satu juta duo ratus ribu…a dikau pakailah tu..”
Iwang :”aaa..aku abstain..setuju tidak…tak setujupun tidak..terserah…kalau kawan laen setuju..ya silahkan…tapi dikau ingat bolu kalau dikau khianat dengan kami….nasib dikau samo itamnyo dengan kulit dikau ni…dikau ingat tu y…?”
Nah..singkat cerita akhirnya hutangpun dibayar dengan uang kas bersama kawan-kawan tadi. Selamatlah budak bolu itam ni tadi. Tak jadi diberhentikan karena Atan dan Iwang bersedia menjamin kepada owner bahwasanya ini tidak akan terulang lagi.
Satu Bulan kemudian kamipun beramai-ramai datang keacara pesta nikah bolu itam. Dua minggu setelah nikah, Iwang dan Atanpun tak ditegurnya lagi. Entah apa salah kami. Entah tanah dia yang mana kami caplok. Kami pun tak tau. Sampai akhirnya 2 bulan kemudian dia pamit dengan saya untuk berhenti kerja, karena ada yang lain. Tapi sayangnya dia takmau pamit dengan Manager Umun tadi. Salampun tak mau. Mengapa?
Jika anda mau mengundurkan diri dari perusahaan anda, salamilah semua yang ada dan pernah sekantor dengan anda. Walaupun anda sangat membencinya. Karena itu hanya urusan pekerjaan. Janganlah memutuskan tali silaturahmi. Sampai hari ini uang satu juta dua ratus tak pernah dibicarakan lagi. Seolah tidak pernah punya utang. Mengapa ada manusia macam ini, paling tidak basa basilah dengan say hello friend..belum bisa bayar lagi…ini pelajaran untuk kita semua penyakit dusta dipelihara alamat badan susah selamanya….
Pada Suatu Hari, Saya Bersama Teman dan Senior – Senior SSK, Meliput Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMK N 2 DUMAI Yaitu PRAMUKA.
Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka diSMKN 2 Dumai dlaksanakan setiap hari sabtu. Kegiatan pramuka ini diikuti oleh 21 pelajar SMKN 2 Dumai, dengan pembinanya Gatot Suprianto yakni yang sehari-harinya beliau sebagai guru bengkel audio video. Dan juga disetiap kegiatan pramuka ini dibimbing oleh kakak senior Dinaldo Rahmat.
Dimulai Dari Kegiatan Belajar Teori Kepramukaan, Disini Dilakukan YEL – YEL Kepramukaan Yang Biasa Disebut Tepuk Pramuka.
TEPUK PRAMUKA
Tepuk Pramuka merupakan kegiatan yang sudah sangat identik dengan kepramukaan. Kegiatan yang tampaknya hanya bermain-main ini, ternyata berdasar penilitian para ahli dinyatakan bahwa tepuk tangan bermanfaat mengembangkan dan meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis dan kognitif anak dan remaja sebagai bekal untuk menuju ke tahap pertumbuhan berikutnya.
Pada sesi ini Tepuk Pramuka Yang Satu Ini Adalah Tepuk Pramuka Kreasi, Maksudnya Tepuk Pramuka Yang Dibuat – Buat / Hasil Kreasi Anak Pramuka Sendiri. Tepuk pramuka pada kali ini mereka melakukannya didalam kelas. Menjelang mereka melakukan latihan-latihan lainnya ditempat terbuka.
YEL PRAMUKA
Yel Pramuka adalah Pekikan atau sorakan-sorakan yang dibuat seunik mungkin sehinga mampu membangkitkan semangat juang atau pun kreatifitas pelaku ataupun penonton.
Dan Dilanjutkan Di Luar, YEL –YEL yang Dilakukan Waktu Itu Adalah YEL Untuk Duduk, YEL nya Seperti Ini :
“Tik Tik Tik... “
“Bunyi Hujan Di Atas Genteng”
“Air Nya Turun... Naik Lagi”
“Turun Lagi... Naik Lagi”
“Airnya Turun Gak Naik Naik”
Kegiatan Di Luar Ini Dilakukan Oleh 2 Kelompok, Mereka Bisa Dibilang Ingin Beradu YEL Satu Sama Lain. Tujuannya Ialah Untuk Melatih Kekompakan Sesama Kelompok, Menjaga Persatuan Satu Sama Lain, Dan Dapat Meningkatkan Persahabatan Secara Tidak Langsung.
Oh Ya Saya Lanjutkan Lagi ya, YEL Yang Dilakukan Berikutnya Adalah YEL Untuk Menghibur, Seperti Yang Saya Bilang Tadi, Mereka Sedang Beradu YEL Satu Sama Lain, Yah Langsung Saja Inilah Dia YEL nya :
“King Kong Badan Nya Besar Tapi Kakinya Pendek”
“Ada Juga Binatang Bebek Lehernya Panjang Bunyinya Queck Queck”
Note: YEL tersebut dilakukan 3 kali berulang, semakin diulang semakin cepat.
Wah, YEL yang Sangat Berkreasi ya, YEL Tadi Itu Dibawakan Oleh Kelompok 1, Saya Beri A+ deh Buat Mereka
Selanjutnya Dari Kelompok Dua Untuk Membalas YEL nya, YEL berikut Ini Adalah YEL Yang Cukup Menyindir, Mau Tahu? Ini Dia
“Tembak... Dor!”
“Kenak Hahahaha”
“Ting Tong.... Ngok Ngok..”
“Hey Masbuloh”
“Emang Masalah Buat Loh”
Yah, Kita Skip Aja Adu YEL nya Ini Karena Masih Banyak YEL yang diadukan Jadi Kita Lewatkan Saja.
Selanjutnya Ialah Lagu. Lagu Yang Akan Dibawakan Sekarang Ini Adalah Lagu Hymne Pramuka.
Lagu Hymne Pramuka
Hymne Pramuka Memiliki Arti semangat (spirit) bahwa Pramuka Indonesia mempunyai tekad yang kuat untuk selalu ikut berperan serta dan mendarmabaktikan dirinya bagi kejayaan bangsa dan negara bahkan dunia Internasional.
Bagi Anak Pramuka Harus Tahu Lagu Ini dan Bagi Yang Belum Tahu Ini Saya Kasih Deh Lirik Lagunya :
“Kami Pramuka Indonesia“
“Manusia Pancasila“
“Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Kubaktikan”
“Agar Jaya Indonesia, Indonesia”
“Tanah Airku “
“Kami Jadi Pandumu“
Kegiatan Selanjutnya Adalah Senam Pramuka Kreasi Club Penguin,
Senam Pramuka
Senam Pramuka Merupakan Bagian Dari Kegiatan Pramuka Di Samping Kegiatan Menyimpul Tali – Temali, Menyanyi, Yel – Yel Dan Penjelajahan.
Senam Penguin
Senam pinguin ini diciptakan oleh Bapak Benyamin Agus Candra Winata (Fasilitator PAUD UNICEF Jawa Tengah), yang dirancang sesuai dengan kebutuhan anak.
Bagi Adik2 Atau Kakak2 Yang Dari Pramuka Pasti Sangat Tahu Tentang Senam Ini, Karena Senam Ini Banyak Sekali Yang Suka, Bukan Hanya Gerakannya Yang Lucu, Tapi Membuat Kita Semua Tertawa Riang, (Hahaha).
Kalau Untuk Lirik Lagunya Saya Tidak Bisa Hafal Karena Berupa Sebuah Lirik Yang Sulit Saya Ingat Jadi Saya Akan Memberikan Judul Lagunya Saja. Judul Lagunya Ialah” Levan Polkka “.
Dan Yang Terakhir Adalah Arahan Dari Kakak Senior Penegak. Senior Mengarahkan Kepada Adik – Adik Agar Dapat Mengembangkan Ilmu Kepramukaan Baik di Sekolah Maupun Di Luar Sekolah Dengan Catatan Jangan Membawa Nama Buruk Bagi Pramuka.
Yah Itulah Sekian Dari Penjelasan Saya, Jika Ada Yang Kurang Paham Dapat Ditanyakan dan Sebagai Penutup Saya Mengucapkan Terima Kasih.
Wassalam
Rv
Ini cerita ketika masih SMA dulu. Semua kita tahu masa-masa terbaik dalam hidup kita adalah masa-masa remaja. Ya..akui sajalah walaupun ada diantara kita waktu SMA dulu ga pernah pacaran, ga kenal yang nama apel malam mingguan, tapi setidak-tidaknya pada masa remaja itulah kita mulai benar-benar mengenal apa arti cinta ya ga…….Ha..tapi kali ini saya bukan mau cerita cinta, pada episode lain saja.
Kembali menerawang 25 tahun silam (pasti pada menghitung tahun berapa tu ya..?)…Bagi seorang pelajar SMA pada saat itu memiki sebuah sepeda motor butut adalah sesuatu yang sangat membanggakan sekali, seakan seperti memiliki honda Jazz sekarang, itu dulu. Ya emang begitu…kalau dia cowok punya sepeda motor pada saat itu, alamak ceweknya gonta ganti terus. Hingga muncul bahasa kalo lo mau kejar cewek tu pakai pelet jepang..jangan pelet kuno ga laku..he..he…. Bukan iri ya…emang saat itu aku ga punya motor kesekolah tapi aku emang bahagia buanget jadi bagian dari hidup kalian semua pada saat itu. Tapi emang benar..dapet minjam motor kawan aja, senang ja gimana gitu…
Terus kalau yang punya motor pelajar cewek, setiap hari kesekolah pake motor, mak sombongnya selangit..macamlah dia cewek paling cantik disekolah tu..itu dulu…jangan marah. Ya kebetulan yang pake motor kesekolah dulu emang cantik-cantik kok…
Jadi pada suatu hari, nah ini dia cerita sebenarnya…ada seorang cewek ya ga usah disebut namanyalah, ntar lakinya marah pulak lagi…kita bilang aja dia Y. Y adalah seorang pelajar cewek yang bertubuh sedang, berambut kadang panjang kadang sebahu, agak pendiam tidak terlalu banyak cerita. Dan ga banyak musuh. Kesekolah juga ga pernah bawa motor sama seperti aku dan kamu juga. Pada hari itu rabu katakanlah begitu, entah gimana awalnya tiba-tiba kami sudah melangkah bersama didepan sekolah menuju halte tempat pemberhentian angkutan kota yang saat itu dinamakan oplet. Sekarang juga namanya oplet…kan…?. Biasalah pada saat itu kan aku tu orangnya mudah cerita ama cewek manapun yang udah teman maksudnya, bisa langsung connet. Didepan halte cerita-cerita sambil nunggu angkot ..
Iwang : “ Y…besok pinjamnya buku matematikanya…”
Y : “alah..bilang ajalah mau nyontek…pakai bilang pinjam aja”
Iwang : “Ga..lah…masak matematika aja aku nyontek…malulah…kamu kan tau anak emasnya ibu refrida ( guru matemarika yang galak) itu , siapa….”
Y : “Siapa…?”
Iwang : “Ga tau…jangan bilang aku…jadi malu..he..he.. bisa ga…pinjam besok…?
Y : “dah..dah aku naik oplet inilah…aku duluan y…” bersiap-siap menuju oplet
Iwang : “Eh..eh samalah…nanti kalau kamu digangu orang gimana..?”
Y : “siapa yang ganggu…oplet tu aja kosong tak ada penumpang..”
Iwang : “Nah justru itu…”
Kami berdua pun bergegas naik oplet tersebut.
Ketika oplet hampir bergerak seseorang berlari dan berseru “woi..oi…woi,tunggu-tunggu…” terengah-engah naiklah seorang pria yang cukup kami kenal kedalam oplet tersebut. Pria ini datang sekolah selalu terlambat pulang pun lambat. Tapi dia baik, namanya tengku Darmawan yang akrab dipanggil Tengku..he.he… ” eh iwang..eh Y…Cuma berdua…yang laen mana..?”
Iwang : “Tu depan (menunjuk bang sopir oplet)..dulu abang tu sekolah sma 2 tu..ya kan bang,…?” (abang depan tak dengar do)
Y : “dah bang jalanlah lagi..bang..dah lapar nih..bang..”(terdengar suara mesin oplet mulai menderu)
Bang Oplet : “Ada lagi ga temannya…yang ditunggu…?”
Iwang : “Tak ada bang..inilah yang terkhir bang ..ha..ha….”
Beritiga mereka dalam oplet tersebut cerita ketaawa ketiwi begitulah masa remaja semua suka. Semua tertawa ria tanpa perduli hari esok.
tengku : “Y …masih rumah lama…?” (tengku neyeletuk cuek)
Y : (bekerut)…emang tengku tau rumah aku dimana..?”
Tengku : “belom…tapi masih tinggal situkan…?”
Y : “bang..simpang hangtuah ya..bang…”(kepada bang oplet)
Tengku : “ooo hangtuah,,,kalau itu aku tau sebelah rumah tetangganya kan…ha..ha..”
Iwang : “iyo..iyo..ha…ha…depan rumahnya ado sumur…ha…ha…”
Y : “(berkerut lagi)…ada sumur…?”
Ketika oplet berhenti Y termenung sejenak “ astagafirullah…motor aku…?”
Iwang dan tengku : “Motornya kenapa…?”………????????????
Y : “motor aku tinggal, tadi aku bawa motor kesekolah…motor kakak ku…”
Iwang dan Tengku : “ha…ha….ha….kah..kah.kkkah….”( tepingkal sampai sakit perut)…
------------------------------------
Keesokan harinya suasana istirahat sekolah kelas. Iwang dan tengku berlari keluar kelas tak tahan menahan tawa, dan tak mau kawan tersinggung dan tersakiti. Kami tertawa terpingkal-pingkal diluar kelas. Tapi Y keluar karena mengedengar tawa kami .
Y : “pastikan lagi ketawakan aku kan….?”
Iwang : “tidak…tidak..jadi macam mana motornya semalam?…ha..aha..kah…sori..sori..”
Y : “eee…kami jemput dah “ ….dan berlalu
Itulah indahnya masa remaja..asyikkan…?. Jadi kalau kita melakukan sesuatu yang tidak seperti biasanya, cobalah untuk mengingat-ingat lagi mana tau ada yang telupakan.
Bermula dari rasa gundah dan gelisah
Membawa diri merantau bukan mengalah
Jiwa petualang dan peneroka nyatalah sudah
Pantang surut dan tiada berubah
Nama tersembunyi tinggalah gelar
Anak cucu tidaklah mempersoalkan
Hutan yang ganas dan juga liar
Ia teroka dengan penuh keyakinan
Berkawan berpuak bukan batalion
Bekerja dan berbangsal harapkan untung
Nama di beri datuk pawang lion
Peneroka awal di kampong pelintung
Rumah di bina di hutan belukar
Tiada berbantal juga berkasur
Berani dan sakti menaklukan harimau liar
Tersebab itu pula ia menjadi masyhur
DATUK PAWANG LION
(Sang peneroka)
(Diangkat dari cerita rakyat kelurahan pelintung)
Alkisah bermula dari ras pilu yang teramat dalam,akibat saudaranya yang di anggkat sebagai pengganti ayahndanya menjadi raja di negeri paguruyung,sementara menurut adat yang bertumpu pada garis keturunan ibu (perempuan),datuk pawing lion pun tidak dapat pembagian harta pusaka dari keluarganya,terbitlah niatnya untuk merantau ke pesisir timur pulau sumatera,dengan berbekal persiapan seadanya dan niat yang membara bersama pengikut setianya datuk pawang liaon akhirnya sampai di kuala sungai Mandau yang merupakan wilayah siak sri indrapura,di sini datuk pawang lion bersama pengikutnya membuka hutan lebat dan gana untuk di jadikan perkampungan,namun manakala keinginan datuk pawang lion untuk meluaskan perkampungan yang ia buka,timbullah rasa iri hati orang kampong tempatan dan membuat Datuk pawang lion merasa gundah,namun kegundahan datuk pawang lion dapat di pendamnya,hanya dengan beberapa pemgikut dekatnya ia kemukakan bahwa ia akan meninggalkan kampong yang ia buka di kuala sungai Mandau dan membuka baru didaerah impianya,keingginanya itu mendapat sambutan baik dari para pengikutnya.akhirnya datuk pawang lion dan pengikutnya menyusuri sungai siak kecil sekitar daerah lubuk muda sekarang.walaupun punya pengalaman pahit sewaktu ia berada di sungai Mandau ia tidak mengkhiraukanya dan dengan semangat pantang surut bersama pengikutnya akhirnya ia membuka perkampungan di sekitar sungai siak kecil, namun di luar perhitunganya rakyat tempatan juga telah terpengaruh dengan informasi dari masyrakat kuala Mandau,mereka pun menghalangi niat baik dari datuk pawang lion untuk meluaskan perkampungan yang ia buka,sadar akan darinya bersama pengikutnya bahwa ia hanyalah seorang perantau dan tidak akan membuat keributan di negeri orang,walaupun sebenarnya ia mempunyai kemampuan untuk hal itu,namun ia tidak melakukanya,sikap kesatriaanya di tunjukkan dengan kesabaranya yang luar biasa,kembali datuk pawang lion hijrah mencari daerah yang aman untuk ia bias hidup damai bersama pengikutnya setelah tujuh tahun ia berusaha tanpa mengenal lelah namun kekecewaan juga yang ia peroleh,maka di putuskan juga untuk pindah ke suatu tempat yang di perhitungkan ia dapat menggembangkan kampong baru,sampailah ia bersama pengikutnya di daerah Api-api, (sekarang masuk wilayah bukit batu),dengan semangat nya yang pantng menyerah kemudian ia membuka perkampungan baru.disinipun akhirnya ia mendapat tantangan juga walaupun ia telah berkeluarga dengan orang tempatann dan telah di karuniai dua orang anak.
Suatu ketika bulan purnama,datuk pawang lion bersam pengikutnya berbincang-bincang di beranda rumahnya mempersoalkan nasibnya yang kurang beruntung dan telah beberapa tempat yang ia buka dan teroka ternyata kegagalan juga yang ia peroleh,maka timbullah pemikiranya untuk memperdalam ilmu kebatinandi negeri pelalawan , dengan berat hati para pengikut dan keluarganya harus merelakan kepergian Datuk Pawang Lion “ kutitipkan keluargaku kepada kalian semua izinkan aku pergi dengan suatu niat suatu ketika kita akan bersama lagi meneruskan cita-cita kita” demikian ucapan Datuk Pawang Lion menutup pembincangan malam itu, tiga hari kemudian berangkatlah Datuk Pawang Lion ke Pelalawan, “selamat tinggal istriku,anak-anakku,sahabat-sahabatku”. Walaupun berurai air mata istri,anak dan para pengikutnya, namun langkah Datuk Pawang Lion tetap tegas untuk memperdalam ilmu kebatinan dipelalawan.
Datuk Pawang Lion menuntut ilmu kebathinan di Pelalawan selama tujuh belas tahun dengan seorang guru yang termasyhur di negeri itu, salah satu ilmu yang ia peroleh adalah Datuk Pawang Lion dapat memelihara harimau akuan ( harimau jadi-jadian atau harimau sakti) ilmu ini sangat berguna kala itu, terlebih menghadapi hutan lebat dan banyaknya harimau liar dan ganas di pesisiran pulau sumatera.
Harimau akuan peliharaannya pun sangat berguna sebagai kenderaan keluarga untuk menuju dari satu tempat ke tempat lain, menurut cerita dari keluarga keturunannya harimau akuan ini saat-saat keadaan biasa besarnya seperti seekor kucing dan pada harimau ini juga dapat menjaga dan menemani anak anak Datuk Pawang Lion.
Setelah kembali dari pelelawan datuk Pawang Lion menemui sahabat-sahabt dan istrinya serta anak-anaknya yang sudah besar. Sesuai janjinya tujuh belas tahun lalu kepada para sahabt dan pengikutnya bahwa ia akan meneruskan perjuangan membuat perkampungan sendiri, berpenghulu sendiri, kali ini timbul niatnya minta keizinan Datuk Laksmana Raja Di Laut di Bukit Batu yang pada waktunya itu sebagai perwakilan Sltan Siak yang mengatur wilayah kerajaan Siak di Laut, wilayah kekuasaannya meliputi disebelah timur sejauh jauhnya air surut dan sebelah barat sejauh-jauhnya air pasang, untuk menyampaikan hajatnya itu, setelah mempersiapkan diri berangkatlah Datuk Pawang Lion dengan beberapa orang pengikutnya ke Bukit Batu menemui Datuk Laksamana Raja Di Laut , kedatangannya disambut dengan sukacita oleh Datuk Laksamana dib alai rung (balai pertemuan) “ yang mulia Datuk Laksamana, kami datang maksud menyampaikan sesuatu kepada yang mulia,pertama kami mohon maaf beribu maaf jika kedatangan hamba kesini menyusahkan yang mulia, hamba berkeinginan agar yang mulia berkenan member tempat bagi hamba dan para pengikut hamba untuk membuka perkampungan sendiri, berpenghulu sendiri di wilayah kekuasaan yang mulia”. Demikian penyampaian Datuk Pawang Lion kepada Datuk Laksamana, kemudian Datuk Laksamana menjawab “Pawang Lion, beta telah mendengar dari penduduk negeri ini, bahwa engkau telah membuka perkampungan itu maju engkau tinggalkan, atas jasa-jasamu permintaanmu tersebut beta kabulkan, carilah olehmu suatu tempat yang bersesuaian dengan keinginan mu itu, ada suatu tempat di bukit pelentong telah beberapa orang mencoba membuka hutan disana akhirnya mundur, mudah-mudahan engkau bersama pengikutmu mampu menerokainya”. Sungguh sukacita sekali Datuk Pawang Lion mendengarkan ucapan Datuk Laksamana ,” terima kasih atas perkenan yang mulia, semoga beta bersama sahabat-sahabat hamba dapat memegang amanah yang mulia, kalau demikian izinkan hamba bersama sahabat-sahabat hamba undur diri, sekali lagi beta ucapkan terima kasih”.
Setelah kembali ke Api-Api, malam itu Datuk Pawang Lion mengumpulkan para sahabat-sahabatnya dan beberapa keluarga dekat berkumpul di rumahnya untuk membicarakan berita yang ia bawa dari Datuk Laksamana, di perintahkan para Sahabat dan keluarga dekatnya untuk bersiap siap berangkat ke pelentong membuka perkampungan baru disana,pelayaranya dari Api-Api ke pelentung ia tempuh selama tiga hari tiga malam, dan sampailah di hulu sungai pelentong . sebagai orang yang memiliki ilmu yang tinggi, Datuk Pawang Lion sesampainya di hulu sungai pelentong tidak serta merta mendarat ke hutan lebat, tetapi tetap di perahu dan mengembangkan kajang( tenda perahu yang terbuat dari pandan hutan),keesokan harinya barulah ia lakukan upacara membuka kampung, dan di lanjutkan dengan menyiang (membersihkan) kiri kanan hulu sungai pelentong untuk mempermudah keluar masuk sungai. sungguh benar seperti yang di sampaikan oleh Datuk Laksamana bahwa hutan pelentong memanglah sangat buas dan angker, pada malam pertama ia sampai di hulu dalam hutan layaknya ada keramaian dalam sebuah perkampungan, dan sesekali terdengar suara auman harimau liar.
Dengan di awali membersihkan kiri kanan hulu sungai pelentong, kemudian dilanjutkan dengan menebang beberapa batang kayu dan membersihkan lokasi untuk membuat rumah Datuk Pawang Lion, para pengikut dan keluarga dekatnya sangat bersemangat menyelesaikan rumah ini, akhirnya setelah tiga hari siang malam mereka membuat rumahpun selesai, segala perbekalan dan perlengkapan perahu dipindahkan ke rumah itu, kemudian di susul secara bergotong royong mereka membuat rumah masing-masing tidak jauh dari rumah Datuk Pawang Lion
Suatu ketika pernah terjadi rumah Datuk Pawang Lion, didatangi harimau liar, semua sahabatnya tidak berani mendekat, akan tetapi Datuk Pawang Lion biasa-biasa saja, dengan panggilan seketika ia sebut “Bujang Sakti rupanya hari ini engkau di datangi kawan-kawan barumu, layani lah ia dengan baik, katakana dengan mereka jangan mengganggu kita disini “.bujang sakti sang harimau akuanyapun muncul dengan besarnya dan harimau liar itu pun berkenalan dengannya, merekapun membuat perjanjian harimau di pelentong tidak akan mengganggu keluarga dan rombongan Datuk Pawang Lion. Kesaktiannya menaklukkan harimau itulah yang menjadikan sebutan Datuk Pawang Lion di kenal sampai sekarang. Perkampungan ini kemudian berkembang dan rakyatnya makmur dari pekerjaan berladang dan bercocok tanam, banyak pula orang dari kampung lain mulai berdatangan di pelintung untuk membeli bahan makanan hasil perladangan kampung ini, apa yang diimpikan oleh Datuk Pawang Lion terkabulm, berkat kerja keras dan kegigihannya,jadilah kelurahan pelintung yang kita kenal sekarang ini. Membicarakan kelurahan pelintung tidak terlepas dari sang peneroka Datuk Pawang Lion, untuk beberapa keturunan dari keluarga Datuk Pawang Lion juga terbilang pernah memimpin kampung ini.
Kesimpulan
Kisah ini bener bener terjadi di kelurahan pelintung sekarang, dan keturunan dari Datuk Pawang Lion masih banyak yang tinggal di daerah ini dan daerah lain, nilai moral yang dapat diambil dari kisah ini adalah nilai kegigihan yang pantang menyerah Datung Pawang Lion dalam bertindak dan memimpin para sahabatnya, kemudian kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi seluruh persoalan hidupnya akhirnya membuahkan hasil yang manis bagi kehidupannya dan keturunannya.
Nilai lain yang dapat ditarik dari kisah ini adalah kegigihannya untuk menambah ilmu pengetahuan sesuai zamannya untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih baik, kelebihan ilmunya ia pergunakan untuk kemaslahatan masyarakatnya.
Kisah asal mula bukit pelintung
Tersebut kisah sang penyiar agama
Orangnya alim berangkat berperahu layar
Menurut lagenda bukit pelintung bermula
Dari perahu sang penyiar yang terdampar
Niatnya baik untuk berbakti
Tingkahnya elok berbudi bahasa
Hati-hati itulah perisai diri
Terlajak langkah badan binasa
Kisah asal mula bukit pelintung
(diangkat dari cerita rakyat pelintung)
Orang-orang mengatakan bahwa cerita ini terjadi dahulu kala pelintung,ada seorang penyiar agama islam dari negeri yunan- cina dalam perjalannya selalu mengembara dari cina ke pulau jawa dalam setahun beberapa kali ia berulang alek dari cina ke pulau jawa atau sebaliknya,perjalan menyiarkan agama silam di lakukan dengan menggunakan perahu layar,penyiar agama ini di samping memiliki keterampilan mengunakan perahu layar ia juga memiliki kekuatan bathin yang luar biasa.kekuatan dan kelebihan kebathinanya ia pergunakan di saat-saat ia dalam keterdesakan,dalam pengembaraanya sang penyiar agama ini di bantu dan didampingi oleh awak perahu,baik dalam perjalanan maupun sesampainya di tempat tujuan di pulau jawa,ia selalu lakukan sholat berjamaah dengan awak perahu,selama perjalanannya tiada waktu yang terbuang sia-sia,kegiatan ia lakukan dengan senantiasa mengingat allah dengan berzikir,pengaruh sang penyiar ini sangat kuat di kalangan awak perahu,apaun yang di perintahkan beliau kepada awak perahu tidak seorangpun yang berani membantahnya,dengan keikhlasan dan kepatuhan yang luar biasa pula di ikuti oleh awak perahu.
Perjalana normal yang biasa di tempuh dari negeri cina sampai ke pulau jawa ia lakukan lebih kurang empat puluh hari,setiap awal perjalanannya dan pergantian hari demi hari ia tandai dengan takikkan(menandai setiap hari perjalanan dengan mencencangkan) paran di sisi perahunya,setiap atu takikkan berarti satu hari perjalanan dan seterusnya sampailah hari ke empat puluh sampailah ke tempat tujuan,hal itu pun selalu menjadi perhatian khusus awak perahu,setiap ia melakukan takikkan ia mengucapkan selawat nabi “Allahuma sholi alla Muhammad waala alihi Muhammad”,anehnya bila perahu sampai ke tujuan dan sang penyiar mendarat di pulau jawa atau di kampung halamannya di yunan cina,bekas takikkan parang di sisi perahu selalu tiada berbekas lagi,hal itu selau bertanya-tanya awk perahu di dalam hati,siapa yang memperbaiki takikkan sang imam,tetapi di pendam saja di dalam hati oleh mereka,dan menambah kepatuhan sang awak perahu kepada imam.
Suatu ketika pejalananya dari yunan ke pulau jawa yang di jadwalkan tepat waktu empat puluh hari yang di janjikan akan kembali mengajar para santrinya di pulau jawa di perkirakann secara normal rasanya tidak mungkin akan dapat menepati janjinya kepada santri di pulau jawa,karena sesuatu hal sang Imam berangkat dari yunan terlambat tiga puluh tiga hari dari jadwal yang di rencanakan,sehingga waktu tujuh hari secara normal tak mungkin akan menempuh perjalanan yunan ke pulau jawa seperti biasa di tempuh selama empat puluh hari,namun sang imam tidak menunjukkan kecemasan,di hadapan awak perahu dan pengikutnya,sampai hari ke enam perjalananya menjelang waktu sholat isy”a,akhirnya ia berlabuh di tengah lautan dengan menurunkan jangkar tambatan,dan mengumpulkan semua awak kapal untuk sholat isy”a berjamaah,setelah sholat isy”a sang imam menyampaikan bahwqa kita akan istirahat di lautan ini menjelang subuh,sungguh di luar dugaan seluruh awak kapal dan pengikutnya,akhirnya salah seorang awak kapal menyampaikan kepada sang imam “tuan imam kita sudah terlambat ,kita telah berjanji dengan saudara kita di pulau jawa,esok seharusnya kita sudah sampai,mereka telah menunggu kita tuan”, sang imam menjawab “baiklah kalau allah berkehendak ,insya allah besok kita bertemu saudara-saudara kita di pulau jawa,setelah ini marilah kita istirahat menjelang subuh,besok subuh saudara-saudara akan saya bangunkan melakukan sholat shubuh,tanpa ada yang tidak tidur malam ini”, demikian pesan sang imam kepada sang awak kapal,perintah ini di ikuti oleh awak kapal,malam itu sang imam selesai sholat malam , ia berdo’a “ya allah sesungguhnya aku telah berjanji pada saudara-saudaraki di tanah jawa untuk bertemu esok pagi ,tanpa kuasaMu tidak mungkin aku dapat menepati janjiku,sesungguhnya ingkar janjiku kepada mereka bukan saja menjadi murka mereka,tetapi juga murkaMu juga,sesungguhnya aku sangat takut dengan murkaMu,Ya Allah dengan segala kebesaran dan kuasaMu kami bermohon hindarkan lah kami dari kebohongan dan ingkar janji kepada sesame kami dan kepadaMu” demikian sang imam berdoa dan di lanjutkkan dengan berdzikir hingga waktu sholat shubuh,sampai waktu shubuh ia bangunkanseluruh awak kapal dan pengikutnya “bangun-bangun sudah waktunya sholat shubuh” sayup-sayup terdengar suara azan shubuh oleh sang imam dan para awak perahu,setelah di buka tirai awak perahu ternyata sudah belabuh di dermaga yang dituju di pulau jawa,betapa terkejutnya awak perahu dan pengikutnya melihat keadaan ini,seraya menggucapkan Alhamdulillah mereka dapat dapat berkumpul dengan saudaranya dan sholat shubuh bersama,namun keanehan ini pun mereka tidak berani menanyakan kepada sang imam,dan diantara merekapun hanya saling pandang.
Kebersamaan dengan sahabat santrinya di pulau jawa kali ini pun membuat keberangkatan ke yunan pun terlambat.biasanya perjalananya kembali di tempuh selama empat puluh hari,dan selama satu bulan pula ia berkumpul dengan keluarga dengan santrinya ia berangkat kembali ke cina,begitupun kalo ia ke pulau jawa dan seterusnya.rencana pergi dan pulang selalu ia tepati hal ini merupakan sikap disiplinya,akan tetapi selaku manusia sang imam juga kadang-kadang tidak dapat menghindari pundaan bila saat akan berangkat ada hal-hal yang sangat tidak memunggkinkan,keberangkatan kembali ke yunan kali ini pun di sebabkan saat-saat ia akan kembali tiba-tiba datang sekelompok orang yang menyatakan akan memelik agama islam melalui sang imam,hajat ini pun ia penuhi ,sangat di luar dugaan satu orang dari tuju belas menyatakan masuk islam,setelah di islamkan wafat,ini membuat jadwal keberangkatanya terlambat untuk tiga pekan,karena harus menggurus para mualaf dan jenazah yang harus di makamkan secara islam,keterlambatan ini pun ia hadapi dengan keikhlasan.
Sampailah waktunya ia akan berangkat kembali ke yunan bersama awak perahu layar dan para pengikutnya,dengan persiapan dan pembekalan secukupnya akhirnya ia berangkat,walaupun terlambat dua puluh dua hari,perjalanan pelayaranya ia lewati dari hari ke hari sampai hari ke tujuh belas,sampai waktu sholat isy’a hari ke tujuh belas ia kembali menyampaikan kepada seluruh awak perahu untuk sholat isy’a berjamaah dan menyampaikan hajatnya untuk beristirahat dan menurunkan jangkar untuk menambatkan perahunya,setelah sholat isy’a ia pun menyampaikan kepada seluruh awak perahu dan pengikutnya agar tidur sampai waktu shubuh dan akan di bangunkan oleh sang imam bila sudah masuk waktu shubuh dan tidak bangun sebelum di bangunkan walau apapun kejadianya,nasehat ini di iyakan oleh suluruh awak perahu dan pengikutnya,rupanya salah seorang dari awak perahu karena kelelahanya tidak ikut sholat isya berjamaah dan tidak mendengar pesan sang imam,akhirnya setelah terjaga beberapa saat kemudian ia melakukan sholat isya sendiri,dan melanjutkan tidur kembali.seperti biasa setelah sholat jum’at,sang imam menyampaikan do’a kehadirat allah sebagaimana doa yang pernah ia sampaikan saat keterdesakanya waktu berlayar ke pulau jawa beberapa waktu lalu kemudian di lanjutkan dengan zikir,atas izin allah akhirnya perahu sang imam perahu sang imam terangkat dari air dan terbang dengan kecepatan tinggi menuju negeri yunan-cina,akan tetapi dalam penerbangan perahu itu di hutan pelintung menyentuh ranting kayu besar di hutan itu dan menimbulkan suara keras dan mengejutkan awak perahu dan pengikutnya yang terlambat sholat tadi,dan ia pun terbangu melihat apa gerangan yang terjadi,karena ia tidak mendengar nasehat sang imam akhirnya dengan ia melihat kejadian itu perahu berhebti seketika beserta awak perahu lainya atas izin allah sampailah ke negeri yunan,terdamparnya perahu dengan seorang awak perahu yang tidak mendengar nasehat sang imam lama kelamaan menjadi bukit dan batu akhirnya kita kenal sebagai bukit pelintung,ada pula yang mengatakan sang awak perahu yang tertingal di bukit bersama perahu itu menjadi penunggu bukit pelintung,Waullahualam.
Kesimpulan
Walaupun kisah ini sulit diterima akal pikiran kita saat ini,tetapi kandungan ini religius dari cerita ini adalah seluruh persolalan hidup kita hendaknya di serahkan kepada sang pencipta,namun tiada henti-hentinya ikhtiar atau usaha,sehingga selalu berbuah manis.hal ini di gambarkan oleh sikap sang imam yang bekerja dengan penuh keikhlasan dan tiad henti-hentinya berhubungan dengan sang pencipta.
Di penghujung cerita ini di gambarkan kelalaian salah seorang pengikutnya sehingga menerima hasil kelalaianya,karna itu jadilah kita sebagai orang-orang yang selalu mendekat kan diri kepada sang pencipta dan tidak lalai.
CERITA RAKYAT DUMAI - 1
KISAH ASAL MULA
KERAJAAN SRI BUNGA TANJUNG
Tiga purnama lancang dibina
Bersyarat pula saat hendak diturunkan
Perempuan hamil jolong sebagai syaratnya
Siti Laut sanggup jadi taruhan
Alkisah kerajaan bermula
Galang lancing taruhan nyawa
Menyusuri pantai sampai di kuala
Berpuak bekawan satukan jiwa
Kami mencoba mengungkapkan
Dari cerita seorang yang dapat dipercaya
Memang banyak yang meragukan
Antara percaya dan tidak percaya
Nama diberi kerajaan Sri Bunga Tanjung
Bertahta pula di hulu sungai Dumai
Rajanya Bakhrum Alam Syah jadi tersanjung
Karena negerinya makmur aman dan damai
Di sebuah negeri kecil bernama “Durian Bertakuk Raja” dekat muara takus (Sekarang termasuk kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar), tersebutlah sebuah kerajaan kecil yang disebut-sebut punya hubungan yang disebut-sebut punya hubungan yang erat dengan munculnya kerajaan Sri Bunga Tanjung di hulu sungai Dumai.
Alkisah Raja kerajaan Muara Takus berniat membuat perahu atau Lancang dengan mengerahkan seluruh rakyat mempersiapkannya, tiga purnama lamanya lancang dibuat tetapi pada waktu akan diturunkan dari galangannya, selama tiga hari tidak dapat dilaksanakan, sseluruh kekuatan rakyat dikerahkan untuk menurunkan lancang ini, akan tetapi tidak ada tanda-tanda lancang bergerak dari galangannya, orang-orang yang bekerja menurunkan lancang inipun memberitahukan kepada raja akan kejadian ini, rasa gundah sang raja melihat kejadian ini bertanya-tanya di dalam hati ada apa sebenarnya gerangan dengan lancang ini sehingga tidak dapat diturunkan, kemudian perdana menteri memberikan usul kepada raja “ Paduka raja, mohon maaf beribu maaf jika hamba boleh mengajukan usul, bagaimana kalau kita panggil ahli nujum handal untuk membantu kita”, sang raja mengangguk seraya berkata “Hai perdana menteri usulanmu cukup bagus dan dapat diterima, maka kuperintahkan engkau mengumpulkan para ahli nujum di negeri kita ini”.
Dengan titah ini prerdana menteri mengumumkan ke sesluruh negeri di Muara Takus, agar para ahli nujum berkumpul ke balai atas titah baginda raja, satu persatu ahli nujum berkumpul di balai, segala perlengkapan upacara yang diminta oleh para ahli nujum dipersiapkan, antara lain, mangkuk berbara api (dupa), beras kunyit, beras basuh, bereteh dan ternang Sembilan buah. Upacara dimulai dengan diawali oleh masing-masing ahli nujum melempar beras basuh kedalam ternang, setelah itu satu persatu ahli nujum memberitahukan kepada raja bahwa lancang itu dapat diturunkan dengan syarat digalangi orang yang hamil jolong (hamil untuk pertama kali), begitulah pendapat Sembilan ahli nujum itu, walaupun syarat itu sangat berat namun sang raja mengumumkan juga kepada semua orang dikerajaannya “ Bahwa siapa saja yang mau menjadi galang Lancang Kuning tersebut, maka raja akan memberikan lancang kuning tersebut kepada orang yang sanggup menjadi galang itu”,
Berselang beberapa hari kemudian bermimpilah anak pemangku adat kerajaan ini yang bernama Siti Laut, saat itu ia sedang hamil tujuh bulan anak pertamanya bersama suaminya Bakhrum Alam Syah atau lebih dikenal dengan nama Lembang Jagal, dalam mimpinya ia di datangi oleh orang tua dengan pesan” Hai Siti Laut, jadilah engkau sebagai galang Lancang Kuning itu, caranya suruh orang menggali tanah di bawah lancang, buatla parit untuk kamu berbaring, setelah itu kamu berbaring perintahkan orang menolak lancang tersebut, Insya Allah lancang tersebut akan meluncur ke air, dengan syarat jika Lancang sudah jatuh ke air, diserahkan lancang ini oleh raja kepadamu, kamu harus pergi bersama lancang terserbut meninggalkan negeri ini, pergilah kamu merantau ke tempat lain, jangan tidak engkau lakukan, jika tidak engkau akan menyesal nanti”, demikianlah mimpinya berturut-turut sampai tiga malam.
Setelah tiga malam mimpinya berulang-ulang akhirnya diceritakanlah kepada suaminya, “Kakanda, tiga malam aku bermimpi bertutut-turut, agar aku menjadi galang lancang yang sedang bermasalah di negeri kita ini, bagaimana pendapat kakanda”, setelah secara rinci mimpi itu di ceritakan kepada suaminya Lembang Jagal dan suaminya pun menyatakan “ Jika benar engkau bermimpi demikian, terselah engkaulah “, Siti Laut bersama suaminya menghadap raja dengan memberitahukan perihal mimpinya yang di terima selama tiga malam berturut-turut .
Keesokan harinya raja mengumpulkan seluruh rakyat negerinya dib alai pertemuan, dan mengumumkan perihal mimpi yang di alami anak pemangku adat negeri ini yaitu Siti Laut, bahwa beliau bermimpi untuk menjadi galang lancang kuning yang bermasalah itu, dalam mimpinya Siti Laut di datangi orang tua yang memintanya menjadi galang, untuk itu raja memerintahkan perdana menteri agar menyuruh orang agar menggali parit di bawah lancang itu untuk tempat berbaring Siti Laut, kemudian raja pun berjanji, jika lancang ini dapat di luncurkan dari galangnya ke air dan yang menjadi galangnya Siti Laut, maka lancang inipun akan menjadi milik Siti Laut, setelah persiapan untuk meluncurkan lancang di persiapkan, maka upacara penurunan lancang pun di mulai dan di saksikan oleh seluruh rakyat negeri Muara Takus.
Dilain pihak sebelum upacara menurunkan lancang itu dimulai, Siti Laut bermufakat dengan suaminya, “setelah kita turun nanti bersama lancang, kita tidak boleh pulang kerumah lagi, jika kita keluar dari rumah ini kita harus menyiapkan perbekalan makan beserta perlengkapan lainnya” demikian kesepakatan kedua suami istri itu, berkat keyakinan yang luar biasa dari sang istri akhirnya Lembang Jagal sebagai suami menuruti permintaan sang istri tercinta. Ternyata memang benar lancang yang digalangi Siti Laut setelah mendapat komando darinya.
“ Ayo doronglah lancang ini” seketika para petugas segera mendorong lancang ke air dengan mudahnya tanpa aral melintang, dan berdirilah Siti Laut dari parit pembaringannya seraya memandang suaminya, diawali suaminya dan Siti Laut diantaranya Siti Zaleha, Siti Petah, Ahmad dan Ali Iqbal dan beberapa kerabat dekat sebagai awak lancang.
Pelayaran menyusuri lautan pun di mulai dan ia lalui berhari-hari dengan suatu maksud sampailah di suatu tempat impian, karena awak lancang merasa keletihan karena sejak berangkat tidak beristirahat selama dua hari, kemudian dilanjutkan pelayaran dengan membentang layar dari arah timur laut menuju barat dan akhirnya sampailah disuatu perkampungan bernama Teluk Binjai, dan kemudian rombongan ini menetap disiniselama tiga tahun, disini mereka berladang dan tinggal, akan tetapi karena dikampung ini kurang sesuai untuk berladang kemudian mereka memutuskan untuk berpindah ke sungai Dumai tepatnya di kampong Lubuk Kuali (sekarang lokasi kampong Lubuk Kuali diperkirakan antara Jalan Benteng Pangkalan Sesai dengan Masjid Baiturrahman sungai Dumai), di Lubuk Kuali ia tinggal bersama rombongannya selama dua tahun, kemudian akhirnya berpindah ke hulu sungai Dumai juga diikuti oleh kepindahan saudara-saudaranya ketempat lain diantaranya Siti Zaleha pindah ke Pangkalan Sesai, Siti Petah pindah ke Batupanjang Pulau Rupat, Ahmad pindah ke Pulau Payung dan Ali Iqbal pindah ke Tanjung Penyebal, kepindahan saudaranya ini setelah sekian lama bersama dalam satu rombongan bukanlah berpisah tanpa hubungan yang dekat, diantara mereka tetap saling mengunjungi, keempat bersaudara ini nantinya disebut “Empat Pencipta Sakti”di Dumai.
Kepindahan Siti Laut dan suaminya Lembang Jagal dan anak-anaknya ke hulu Sungai Dumai tepatnya di kampong Bunga Tanjung diikuti pula oleh para pengikut setianya diantaranya para awak lancang yang membawanya dulu, suaminya membuka Kampung ini menjadi Kampung maju dan berpengaruh, iapun dijadikan tempat bertanya bagi orang kampong, banyak persoalan kemasyarakatan ia selesaikan dengan bijaksana, akhirnya Lembang Jagal di nobatkan oleh masyarakat Dumai pada waktu itu terutama masyarakat Pangkalan Sesai dan Teluk Pauh menjadi raja kecil di kampong Bunga Tanjung diubah menjadi Kerajaan Sri Bunga Tanjung. Jika diruntut asal mula Lembang Jagal dari kampung halamannya Durian Bertakuk Raja di Muara Takus ia juga sebenarnya seorang keturunan raja.
Suatu seketika Siti Laut berpesan kepada suami dan anak-anaknya dan para dayang-dayang atau pengasuh para putrinya jika ia wafat nanti agar dimakamkan ditanahnya di Lubuk Kuali, amanah ini akhirnya dilaksanakan oleh suaminya setelah ia wafat maka dimakamkanlah jenazah istrinya di Lubuk Kuali, dan untuk memberi tanda makam istri tercinta Lembang Jagal memancung dahan kayu bgesar dan menanamkan diatas makam itu, akhirnya tumbuhlah kayu itu menjadi besar dan kita kenal sebagai kayu cengal (tempat ini sekarang di bangun keramat oleh orang keturunan cina dari Bantan Bengkalis dan diberi nama puteri cangal) tepatnya diujung jalan Cengal Sakti kelurahan Pangkal Sesai.
Putri-putri dari Siti Laut dan Lembang Jagal yang pertama adalah Putri Lindung Bulan yang diasuh oleh seorang pengasuh atau dayang bernama Putri Awan Panjang, kedua bernama Puteri Mayang Mengurai diasuh oleh pengasuh bernama Puteri Awan Senja dan putri yang ketiga bernama Puteri Ketimbung Raya diasuh oleh dua orang dayang bernama Puteri Perdah Patah dan Mustika Kencana, tiga puteri dari Siti Laut dan Lembang Jagal serta keempat pengsuh dayang inilah yang akhirnya disebut sebagai Puteri Tujuh.
Kesimpulan
Kisah ini menggambarkan kesetiaan dan demokrasinya suami istri yang rela mengarungi suka duka kehidupan, bak kata orang tua-tua “ Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”, itulah gambaran suami istri Siti Laut dan Lembang Jagal.
Rasa setia kawan dan persaudaraan ditunjukkan pula dalam perjalanan pelayaran rombongan Siti Laut dari negeri asalnya hingga sampai ke Dumai, ditambah sikap bertindak bijaksana sang suami dalam segala keputusannya, inilah kiranya dapat dijadikan pelajaran dan renungan kita semua.